Nasihat Luqman Kepada Anaknya (1)
- Sabtu, 28 Oktober 2017 18:32 WIB
- Admin
- HIKMAH
Luqman al-Hakim adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin Sadun
Sementara mengenai asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan.
Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud.
Sementara mengenai asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan.
Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud.
Menurut Ibn Kathir dan kebanyakan ulama Islam Luqman bukanlah seorang nabi melainkan orang bijak yang diberkati Allah dengan kebijaksanaan
Dalam surat Luqman, dikisahkan bagaimana Luqman memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Meski Luqman telah hidup ribuan tahun lalu, namun Nasihat-nasihat Luqman ini tentunya juga masih tetap berlaku saat ini dan bisa diikuti serta digunakan oleh para orang tua yang ingin mendidik anaknya sesuai ajaran Islam.
Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa jika semua orang tua menerapkan nasihat Luqman maka tidak perlu khawatir dengan nasib anak-anak di akhirat karena mereka telah menunjukkan jalan menuju ke surga, karena nasihat Luqman ini merupakan kunci sukses didunia dan akhirat.
Maka itu sebagai orang tua alangkah baiknya jika kita memberikan nasihat-nasihat Luqman ini kepada anak-anak kita sebagai bekal anak-anak kita mengarungi dunia ini. Diantara nasihat Luqman adalah :
1. Wahai Anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, karena sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar
Nasehat ini terdapat dalam surat Luqman ayat 13. Di ayat ini, Luqman memanggil anaknya dengan "anakku" dan bukan dengan nama, sehingga bisa memberi penekanan pada ikatan kekeluargaan. Dengan panggilan “anakku” Luqman berusaha menarik perhatian anaknnya untuk mendengar dengan saksamaapa yang dikatakannya.
Dalam nasehatnya tersebut, pertama-pertama Luqman memberikan peringatan keras untuk tidak sekali-kali mempersekutukan Allah dengan apapun, bahkan Luqman mengatakan kepada anaknya bahwa mempersekutukan Allah adalah kezhaliman yang sangat besar.
Nasehat Luqman kepada anaknya ini senada dengan ayat lain dalam Al-Qur’an, seperti dalam surat Annisa : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. Annisa : 48)
2. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Nasehat ini diabadikan Allah dalam Surat Luqman ayat 14. Perintah berbuat baik kepada orang tua merupakan nasehat kedua Luqman kepada anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa bakti kepada orang tua merupakan aspek yang penting dalam Islam.
Bahkan dalam ayat lain, Allah SWT menggandengkan kewajiban menyembah kepada-Nya dengan bakti kepada oran tua,
Dalam Al Quran Allah menyebutkan hak orang tua dalam kalimat yang sama dengan aspek yang paling penting dari Islam, menyembah Tuhan saja.
Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
3. "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan.
Dalam ayat 14 di surat yang sama, Luqman kemudian menasehati anaknya untuk mengingat kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Pengetahuan Allah itu sempurna, apapun yang terjadi atau akan terjadi di dunia ini sudah diketahui oleh Tuhan. Kehendak Tuhan itu mutlak dan tidak boleh dipertanyakan, ditantang atau diabaikan oleh siapapun.
Dalam konteks ini, Luqman berusaha untuk memperingatkan anaknya agar berhati-hati dalam melakukan perbuatan, karena perbuatan sekecil apapun pasti akan ada balasannya. Perbuatan baik yang kita lakukan didunia akan dibalas dengan perbuatan yang setimpal oleh Allah SWT. Begitu pula perbuatan jahat yang kita lakukan, akan pula dilas dengan kejahatan yang setimpal.