PINTU KABAH

Mengapa Harus Bertawakkal?

  • Rabu, 01 November 2017 17:53 WIB
  • Admin
  • PINTU KABAH

Intisari dari tawakkal adalah `ketergantungan`. Kita mengatakan bahwa kita bergantung pada Allah SWT dan menaruh kepercayaan padaNya atas segala hal dalam kehidupan kita. Tawakkal adalah proses aktif untuk melibatkan Allah SWT dalam kehidupan kita. 

Yang dimaksud dengan proses aktif disini adalah tidak serta merta kita menyerahkan seluruh urusan kita kepada Allah SWT sementara kita hanya berdiam diri, pasif, dan tidak berbuat apa-apa.

Tawakal adalah keyakinan saat berangkat menuju pekerjaan. Bahwa Allah pasti akan mencukupkan rezekinya Sehingga dia tidak memiliki kekhawatiran sedikitpun. Lalu ia bekerja dengan kondisi yang nyaman dan optimal. Oleh karenanya rezeki yang Allah jaminkan tadi akan datang dengan deras. 

Dengan demikian, tawakkal bukan berdiam diri tanpa berbuat apa-apa sambil menunggu datangnya rezeki. 

Dalam sebuah hadits diceritakan, bahwa ketika Amr bin Umayah RA berkata, `Aku bertanya, `Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu unta (tunggangan)-ku lalu aku bertawakal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal ? `Beliau menjawab, `Ikatlah kendaraan (unta)-mu lalu bertawakallah`. 

Dalam Islam, posisi tawakkal adalah seperti yang telah disebutkan oleh beberapa Ulama: `posisi tawakkal dalam agama, seperti kepala diatas tubuh”. Jadi seseorang yang tidak memiliki sikap tawakkal seperti seseorang yang tidak memiliki Agama, sama seperti tubuh yang tidak memiliki kepala. 

Hal ini menandakan betapa tawakkal adalah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang yang beragama. Kenapa orang beriman harus memiliki sikap tawakkal yang sebenarnya kepada Allah SWT? Allah SWT dalam Al-Qur’an menyebutkan ganjaran yang akan didapat oleh orang yang bertawakkal kepadaNya. Diantaranya adalah :   

1.       Dicintai oleh Allah SWT Allah swt sangat menyukai orang-orang yang bertawakkal. 

Dengan demikian, salah satu cara agar kita mendapatkan kecintaan adri Allah SWT adalah cara bertawakkal. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ 

Artinya : “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.’ (QS. Ali-Imran : 159)   

2.     Bukti Keimanan 

Tawakkal juga menjadi salah satu bukti yang menunjukkan apakah orang tersebut beriman kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT membuat tantangan berkaitan dengan sikap tawakkal. 

 وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ 

Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman`. (QS. Al-Maidah : 23)   

3.       Mendapat Pertolongan Allah SWT   

Tawakkal merupakan kunci pertolongan Allah SWT. Allah SWT memerintah kepada orang-orang beriman untuk bertawakal, dan karena itu Allah SWT menganugerahkan pertolongan bagi mereka. 

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an : Artinya : “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal”. (QS Ali Imran: 160)  

4.  Terbukanya Pintu Rezeki 

Tawakkal menjadi salah satu kunci pembuka pintu-pintu rezeki, karena Allah SWT akan mencukupkan segala keperluan bagi orang yang bertawakkal. Sebagaimana firman Allah SWT : “dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya”. (QS At-Thalaq: 3). 

Hal ini juga diperkiuat dengan hadits Nabi SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Umar bin Khattab ra, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, maka kalian akan diberikan rizki sebagaimana burung, ia berangkat di awal siang dalam kondisi lapar dan pulang di akhir waktu siang dalam kondisi kenyang”. (HR At Tirmidzi).